Banyak orang yang sinis terhadap Islam beranggapan bahwa Islam tumbuh didasari dengan peperangan dan ayunan pedang yang di motori oleh Nabi Muhammad SAW. Apalagi hal ini semakin menjadi-jadi setelah terjadinya peristiwa terorisme 11 September 2011 terhadap gedung kembar WTC. Dan puncaknya orang Islam dituduh sebagai pelakunya dan Al Qaida sebagai teroris dalang dibalik peristiwa tersebut. Muncul pobia terhadap orang Islam, dan juga ajaran tentang Islam. Sehingga beberapa golongan orang yang tidak suka dengan Islam mengaitkan peristiwa tersebut dengan penyebaran Islam di era Rosulullah. Perang yang terjadi dalam penyebaran agama Islam di era awal dikaitkan bahwa Islam merupakan agama yang berdasarkan akan kekerasan.
Padahal jika kita belajar tentang bagaimana terjadinya perang di masa Rosulullah justru hal tersebut dipicu oleh kaum musuh yang sedari awal kenabian Muhammad selalu menentengnya. Banyak tindakan-tindakan musuh yang tidak manusiawi mereka perlihatkan dan lakukan terhadap para pengikut Muhammad. Hal inilah yang kemudian membuat Nabi Muhammad dan pengkutnya memutuskan untuk melakukan Hijrah ke Madinah setelah keluarnya perintah tentang berhijrah.
Berbicara tentang bagaimana jalannya perang di era Nabi Muhammad SAW, dan latar belakang terjadinya masing-masing perang, sangat menarik jika kita membaca buku Perang Muhammad karya Dr. Nizar Abzhah. Banyak praduga yang dilakukan oleh kaum barat tentang bagaimana perang di masa ini terjadi akan terbantahkan dengan sendirinya.
Buku ini menjelaskan apa yang menjadi dasar atau latarbelakang terjadinya perang di masa Rosulullah. Selain itu dijelaskan juga jalannya perang terutama perang-perang besar di zaman Nabi. seperti alasan mengapa kaum muslimin dapat kalah ketika perang Uhud, padahal sebelumnya sempat unggul telak, dan lain sebagainya.
Memang tidak dipungkiri, bahwa pada masa awal islam terjadi
banyak perang. Tercatat sebanyak 64 kali peperangan terjadi dengan 26
diantaranya dipimpin langsung oleh Rosulullah. Akan tetapi perlu diketahui
bahwa peperangan tersebut didasari oleh sikap-sikap kaum kafir yang memulainya
terlebih dahulu. Sebelum hijrah ke Madinahpun, begitu besar permusuhan yang
ditujukan kepada Nabi Muhammad dan pengikutnya, baik siksaan fisik ataupun
secara ekonomi. Banyak kaum-kaum Quraisy yang menyiksa kaum muslim dibatas luar
kemanusiaan.
Bahkan justru terlihat sikap Nabi yang begitu mulia, ketika
Beliau sudah hijrah di Madinah dalam menyikapi sikap beliau terhadap kaum
Quraisy yang memusuhinya. Meski kaum Quraisy lalu lalang melewati Madinah ke Syiria
untuk berdagang, Nabi tak pernah memusuhi dan mengusik mereka. Padahal,
sebelumnya mereka telah mengusir kaum muslim dari Makkah, mengambil alih harta
benda yang ditinggalkan, menghadang mereka di berbagai tempat, dan
menjerumuskan kaum tauhid ini ke lubang kemiskinan.
Sampai akhirnya Allah mengizinkan kaum muslim angkat
senjata, menjelaskan apa motif tujuan perang. Itulah perang untuk menegakkan
dan meninggikan panji-panji kebenaran dan tauhid.
Dalam buku ini, Dr. Nizar memaparkan secara jelas perjuangan
Nabi Muhammad dalam melewati sebuah peperangan dan alasan-alasan yang
melatarbelakangi terjadinya perang tersebut.
Dr Nizar Abazhah dalam bukunya memaparkan dengan jelas
perjuangan perang Muhammad. Ada tiga alasan mengapa Nabi berperang. Pertama,
melayani serangan musuh, seperti yang terjadi dalam perang Badar, Uhud, dan
Khandaq. Nabi meladeni perang-perang itu untuk mempertahankan diri.
Kedua, memberi pelajaran terhadap musuh yang mencari
gara-gara atau bersekongkol mengganggu kaum muslim meskipun sudah ada nota
perjanjian atau kerjasama. Seperti ditunjukkan melalui perang Qani Quaraizhah,
Khaibar, Mu’tah dan sejumlah penggrebekan terhadap kaum Badui yang berencana
menyerang kaum muslim atau yang tidak berkomitmen menjaga perjanjian dan
perlindungan yang diberikan Nabi kepada mereka. Semua itu perang penertiban
atau penghukuman.
Ketiga, menggagalkan rencana musuh yang mengancam kaum
muslim, seperti perang Tabuk dan sejumlah ekspedisi datasemen (pasukan siaga
perang) yang dikirim Nabi untuk mencegah suku-suku mempersiapkan penyerangan
terhadap kaum muslim di Madinah (halaman 327-328).
No comments:
Post a Comment