Monday, January 27, 2014

3 Tempat Wisata Sejarah di Jawa Tengah yang cukup terkenal


Dengan banyaknya budaya dan warisan dari nenek moyang kita, Indonesia menjadi negara yang memiliki warisan sejarah yang tidak terhitung banyaknya. Peninggalan-peninggalan tersebut merupakan bukti akan saksi mati peradaban kehidupan sejarah Indonesia. Banyak bentuk dari peniggalan-peninggalan tersebut baik barupa naskah, teks, prasasti, bangunan kuno bahkan juga candi. Yang beberapa diantara peninggalan-peninggalan tersebut menjadi sebuah tempat wisata sejarah. Dengan melihat beberapa peninggalan sejarah tersebut, paling tidak kita dapat mengingat dan membayangkan keadaan Indonesia pada zaman dahulu.  

Nah, dibawah ini saya akan mengulas beberapa tempat wisata sejarah yang pernah saya kunjungi yang terletak di Jawa tengah, yang tentunya tempat-tempat tersebut tidak asing ditelinga teman-teman semua.

   1. Candi Borobudur


Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan candi Budha terbesar di dunia yang terletak di Magelang Jawa Tengah. Letaknya kurang lebih 100 km disebelah barat daya semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Diperkirakan candi ini berdiri sejak tahun 800-an Masehi oleh penganut Budha Mahayana pada masa dinasti Syailendra. Dan pada tahun 1991 secara resmi Candi Borobudur ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNISCO.

Sebagai sebuah peninggalan sejarah yang luar biasa, candi Borobudur setiap harinya selalu dipadati oleh turis, baik lokal maupun mancanegara. Sehingga tidak heran, menjadikan Borobudur sebagai obyek wisata tunggal yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan. 

Nah, bagi teman-teman yang belum pernah berkunjung ke candi Borobudur, disarankan untuk sekali-kali berkunjung kesini. Dijamin tidak akan menyesal, karena akan disuguhi bangunan yang luar biasa yang pernah dibangun oleh nenek moyang kita.

   2. Candi Prambanan


Candi Prambanan
Tempat sejarah ke-dua yang masuk dalam daftar ini yaitu candi Prambanan. Candi Prambanan terletak di kecamatan Prambanan Klaten yang kurang lebih berjarak 17 kilometer dari Yogyakarta, persis diperbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Prambanan juga sering disebut candi Roro Jonggrang. Kompleks candi ini merupakan kompleks candi hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9.

Dengan Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Karena keindahan dan bentuk arsitekturnya tersebut, candi Prambanan menjadi salah satu candi termegah di Asia Tenggara, sehingga membuat candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia. Sama halnya seperti candi Borobudur, candi Prambanan merupakan salah satu situs warisan dunia UNISCO yang diberikan pada tahun 1991.


So, jangan sampai kita tidak pernah berkunjung kesini.

   3. Lawang Sewu


Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman belanda yang dibangun pada 1904 dan selesai pada tahun 1907. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Lawang Sewu terletak di bundaran Tugu Muda Semarang yang dahulu disebut Wilhelminaplein tepatnya di sebelah timur. Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu.

Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia, karena itu jangan heran kalau berkunjung ke Lawang Sewu pasti akan melihat lokomotif keretapi yang dipajang disisi kanan bangunan tersebut. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19 Oktober 1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.


Sumber :   *tempatwisataid
                 *seputar semarang
                 *Wikipedia

No comments:

Post a Comment